Notification

×

Iklan

Polres Minut Check On The Spot Gunung Klabat, Mitigasi Potensi Banjir Bandang

Monday, March 20, 2023 | 23:05 WIB Last Updated 2023-03-21T05:51:31Z

Kapolres Minahasa Utara, AKBP Bambang Budi Wibowo. Foto: Istimewa

MINUT, Komentar.co - Hari ke-3 pasca banjir bandang, pembenahan dan pembersihan wilayah terdampak di Desa Klabat, Kecamatan Dimembe terus dilakukan.

Menindaklanjuti informasi warga terkait masih adanya beberapa titik lokasi beresiko diatas (punggung Gunung Klabat) yang berpotensi pemicu terjadinya banjir bandang, maka Kapolres Minahasa Utara (Minut) AKBP Bambang Budi Wibowo, SIK membentuk tim mitigasi (upaya mengidentifikasi, menyiapkan, dan melakukan penormalan kembali terhadap masyarakat di kawasan rawan bencana).


Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Daniel Korompis didampingi Kapolsek Dimembe Iptu Fadhly A, Camat Dimembe Ansye Dengah dan Hukum Tua Desa Klabat, Joaneke Telly Dotulong, Kepala BNPB Minut Drs Theodore Lumingkewas dan Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan unit VI (Minut-Bitung) Steven Korengkeng berkendara menuju ke titik awal, menggunakan beberapa mobil Hard Top (Rambo) dan sepeda motor trail.


Rangkaian kegiatan Kapolres Minut juga didukung penuh oleh para tokoh masyarakat Tambang Tatelu, diantaranya Ishak Tambani dan Victor Kamagi.

"Hasil mitigasi kami tadi, penyebab banjir bandang kemarin itu adalah karena adanya penumpukan mateial kayu sisa-sisa kebakaran Gunung Klabat tahun 2016 silam yang membusuk membentuk sebuah waduk besar di sungai kering ini. Seiring waktu berjalan, tumpukan kayu dan sisa-sisa tumbuhan lainnya yang membusuk, tak mampu lagi menampung volume air akibat guyuran hujan, sehingga ambruk menuju ke perkampungan," beber Kapolres di benarkan Wakapolres Minut.

Selain tumpukan yang sudah ambruk melanda Desa Klabat, lanjut  AKBP Bambang Budi Wibowo, masyarakat harus waspada, karena dibeberapa titik, terdapat juga spot-spot rawan, seperti tumpukan bebatuan besar secara alami, yang dapat membawa resiko bagi masyrakat dikaki Gunung Klabat.

"Ada bebatuan terbawa hujan dari puncak, menumpuk dengan berbagai batang pohon tertentu di beberapa sungai kering, itu berpotensi membawa bencana ke desa-desa. Itu sebabnya dalam waktu dekat, kami akan berkordinasi dengan pemerintah dan instansi terkait, untuk lakukan penanggulangan terhàdap spot-spot berisiko itu, agar dapat mengatasi ancaman bencana alam diwaktu-waktu mendatang," urai AKBP Budi Wibowo.

Ia mengajak masyarakat dan pemerintah Desa Klabat untuk turut menjaga serta melestarikan hutan, apalagi di kaki Gunung Klabat ada Ranges-Pall (Batas Hitan Lindung).

"Mari kita jaga kelestariannya, kita bersama-sama melindunginya, sebab selain hutqn adalah paru-paru dunia, hutan dan Gunung Klabat ini adalah sumber penyimpan air untuk masyrakat Kabupaten aminahasa Utara," tutup Kapolres. (Baker)


×
Berita Terbaru Update