Notification

×

Iklan

Keamanan PT TTN Diperintah Tutup Lubang Tambang, 20 Nyawa Penambang Terancam

Thursday, June 8, 2023 | 23:52 WIB Last Updated 2023-06-11T18:20:50Z


MINUT, Komentar.co - PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) melakukan penutupan lubang tambang yang dikelolah olah Esau Dipan (Kepala Jaga 6 Desa Tetelu) di lokasi tambang rakyat Tatelu, Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Kamis (08/06/2023).

Proses penutupan lubang lubang tambang disaksikan personil unit Inteldim 1310/Bitung, Den Intedam XIII/Merdeka dan anggota Babinsa Ramil 1310-04/Dimembe dan dipantau sejumlah wartawan Biro Minut.

Sikap arogansi ditunjukan pihak perusahaan melalui para security disaksikan para pekerja tambang tampa dapat ditolerir lagi.

"Tali pengikat terpal kami diputus, terpal dirobek, padahal itu adalah tempat kami tidur," keluh para pekerja.

Terdesak oleh kebutuhan hidup sehari-hari, sementara pihak perusahan terus melakukan intimidasi terhadap mereka, para penambang pun memilih terus beraktivitas tanpa mau meladeni, pihak perusahaan.

Namun dengan tekad bulat, para penambang pun mulai masuk lubang dan sisanya bersiap dipermukaan, menjaga segala kemungkinan yang akan terjadi.

"Bila harus dibunuh, kami sudah pasrah daripada kami harus duďuk diam dan mati lapar, menunggu kejelasan," keluh para penambang.

Saat hujan lebat turun, para sekurity PT MSM/PT TTN tiba-tiba kembali. bersama beberapa oknum yang tidak menyebut identitasnya, langsung mendesak supaya aktivitas penambang dihentikan.

Setelah sempat berdebat karena salah satu lelaki memakai topi cream dan masker putih meminta para sekurity menghentikan aktivitas, dan para sekurity mulai memegang tali pengangkut barang bahkan mencoba menyentuh sarana pendukung dalam lubang, para penambang pun mencegah dengan bersuara keras.

Pria tak dikenal yang mengenakan masker kemudian dengan angkuh memerintahkan semua yang hadir mendengar pengumumannya.

"Saya wakil dari perusahaan, ada juga dari Pam Obvid. Perlu saya jelaskan lokasi ini milik perusahaan sesuai AJB yang ada di Polres. Kasus telah naik keranah hukum, di Satreskrim Polres Minut, penyidiknya Aiptu Apson sudah proses penyidikan," kata pria misterius ini sambil minta jangan dulu dipotong.

Lanjut dia, terakhir tanggal 21 bulan lalu ada surat dari Kapolres yang ditanda tangani, Kasat Reskrim bahwa tidak ada lagi aktivitas di tambang.

"Pihak tambang memang pernah meminta perusahaan di kantor Grand Kawanua untuk membuka lagi, namun dengan cara memaksa. Sementara sesuai perintah Undang-undang, jangan ada lagi aktivitas untuk menambang, karena dianggap tambang ilegal. Selanjutnya diaserahkan ke Pam Obvid dan pihak Polsek, untuk ditutup," tandasnya.

Nada tinggi lelaki ini sontak memicu amarah para penambang, sehingga adu mulutpun sempat terjadi.

Menariknya, dihadapan semua yang hadir, saat wartawan mengkonfirmasi siapa dua sosok lelaki yang hadir bersama para sekurity dan memerintahkan pemberhentian dan penutupan lubang tambang, pria angkuh yang main perintah sekurity itu menolak untuk menjelaskan permasalahan, apakah sudah ada kekuatan hukum tetap (incrahct) dari masalah lahan ini, undang-udang manayag dipakai, lelaki itu menolak.

Dari informasi salah satu sekurity, barulah diketahui kalau pria itu berinisial LS, yang supervisor security PT TTN.

Kehadiran dan penyampaian LS serta perintah menutup lokasi sontak meuai emosi para penambang.

Pasalnya, dalam lubang tersebut masih terdapat duapuluh (20) orang penambang yag beraktivitas didalamnya.

Sambil dipagar badan para sekurity, dua pria tak dikenal inipun menjauhi lokasi tambang diikuti live banyak orang yang langsung gempar di Sosial Media (Sosemed).

Beberapa saat semua oknum dan sekurity pihak PT TTN pun turun meninggalkan lokasi.

Sekitar dua jam kemudian, para sekurity kembali lagi bersama satu dari dua pria misterius tadi, langsung menghentikan pekerjaan para penambang, yang menurut mereka adalah tindak lanjut perintah perusahaan.

Para penambang di area lokasi tambang pun meminta agar sekurity jangan menyentuh apa-apa, karena ada duapuluh pekerja sidalam lubang.

Melihat Sonny Mongkauw menahan bagian tali blok sambil berujar, agar salah satu sekurity yang memegang tali blok melepas pegangannya.

"Kamu jangan pegang tali itu, kasihan saudara-saudara kita yang dalam lubang," katanya dengan suara keras.

Sekurity itu kaget dan mundur dengan cepat tanpa melihat ke belakang, kalau ada fully blok. Akibatnya, bagian pinggang sekurity tersebut tampak memar karena benturan itu.


Pihak perusahaan terus bersikukuh menutup lokasi, sehingga beberapa penambang pun terus berkoar, namun tidak ada upaya untuk beradu fisik.

"Sekali lagi kami minta, perusahaan pakailah rasa kemanusiaan. Kami disini mencari untuk makan agar dapat menyambung hidup kami. Kami hotmati hukum dan undang-undang. Tapi jangan tutup lubang ini karena didalam lubang ada puluhan manusia, kami bukan binatang," pinta Joshua salah satu penambang.

Melihat salah satu penambang sudah tak mampu menahan kesedihan sehigga tak sadarkan diri, para sekurity dan lelaki tak jelas tadi kembali keluar dari lokasi sehingga suasana kembali tenang.

Para penambang melanjutkan pekerjaan, kemudian mengambil material galiannya diangkut untuk biaya pengobatan dari Esau Dipan (pemilik lubang) karena saat ini lagi berada di rumah sakit (sedang di opname).

Sampai berita ini dipublish, suasana di lokasi tambang aman dan kondusif.

Terpantau, masalah antaŕa para penambang dan sekurity terjadi karena salah komunikasi, akibat pihak perusahaan tidak pernah hadir (turun lagsung).

"Kami juga menyesalkan, sampai saat ini perusahaan tidak pernah wujudkan janji mereka. Sampai detik ini kami selalu diancam, silahkan berurusan dengan polres, sementara kami tidak pernah melihat AJB maupun legalitas resmi perusahaan," tutup salah satu dari para penambang. (Baker)




×
Berita Terbaru Update