Notification

×

Iklan

Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi Launching 3 Desa Moderasi Beragama di Minut

Friday, July 14, 2023 | 23:52 WIB Last Updated 2023-07-17T16:14:08Z


Launching Desa Moderasi Beragama oleh Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia. Foto: Istimewa

MINUT, Komentar.co -
Kementrian Agama Republik Indonesia melalui Wakil Menteri Agama Republik Indonesia (Wamenag RI), Zainut Tauhid Sa’adi melaunching 3 (Tiga) dari 10 Desa Moderasi Beragama di Kabupaten Minahasa Utara di JG Center Desa Matungkas, Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Jumat (14/07/2023).

Diketahui, agenda Kemenag adalah melaunching 10 Desa Moderasi Beragama dan 10 Layanan Publik Berbasis Moderasi Beragama, di tujuh Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN) dalam acara The 2nd International Conference on Christian and Interreligious Studies  The (2nd ICC IRS 2023), di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Dan untuk 3 Desa  di Minut, Provinsi Sulawesi Utara dicanangkan sebagai Desa Moderasi Beragama yaitu:

1. Desa Laikit (Kecamatan Dimembe)
2. Desa Tontalete (Kecamatan Kema)
3. Desa Maen (Kecamatan Likupang Timur)

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Dirjen Bimas Kristen), Jeane Marie Tulung, mengungkapkan 10 Desa Moderasi Beragama adalah hasil rintisan kolaborasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (DBK) Kementerian Agama Republik Indonesia, Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN), Pemerintah daerah dan desa setempat.

“Tolak ukur penentuan desa moderasi beragama yaitu dalam praktek kehidupan masyarakatnya memiliki: komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penerimaan terhadap tradisi,” jelas Tulung.

Ia menambahkan, Desa Moderasi Beragama tersebut merupakan bagian dari program prioritas Ditjen Bimas Kristen yang bertajuk 10:10.

Program 10.10, antara lain: 10 Daerah Prioritas Pembangunan Keagamaan, 10 Aplikasi Layanan Digital, 10 Pusat Inkubasi Layanan Publik Berbasis Moderasi Agama, 10 Transformasi Lembaga Keagamaan, 10 Hibah Tanah untuk Layanan Pendidikan Keagamaan, 10 Pembukaan Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen Baru, 10 Beasiswa Pengembangan SDM, 10 Desa Moderasi Beragama, 10 Jurnal Bereputasi, dan 10 Bantuan Objek Budaya Keagamaan Kristen.

Sementara, Bupati Minahasa Utara, Joune J E Ganda dalam sambutannya yang disampaikan Asisten I Setdakab Minahasa Utara Umbase Mayuntu menyampaikan rasa bangga dan berterima kasih kepada Kementerian Agama RI atas kepercayaan yang telah menetapkan 3 (Tiga) desa di Minut sebagai Desa Moderasi Beragama.

“Program Desa Moderasi Beragama sebagai upaya menjaga toleransi dan kerukunan berbagai bentuk manifestasi dari upaya pemerintah untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di Provinsi Sulawesi Utara dan secara khusus Kabupaten Minahasa Utara," kata Umbase.

Lanjut Moderasi beragama merupakan cara pandang perilaku beragama yang dianut dan diperhatikan oleh masyarakat dari dulu hingga sekarang dan oleh karena itu pemerintah menjadikan modern di beragama sebagai salah satu program nasional rencana pembangunan jangka menengah nasional, menghargai, menghormati menganut agama lain,” tukas Umbase.

Kepada mpemerintah desa dan masyarakat desa yang ditetapkan sebagai Desa Moderasi Beragama diharapkan melaksanakan dengan sepenuh hati.

“Biarlah program ini tetap dilanjutkan sebagai wujud dedikasi agar program ini menjadi pilar toleransi umat beragama,” tutup mantan Camat Wori itu.

Dilain pihak, Hukumtua Wanua (Desa) Tontalete Stemly Tuben Sagay S.Sos, selaku pimpinan desa terbaik, menuturkan, kepada pemerintah Pusat pihaknya mengucapkan terima kasih sudah turun langsung melihat sendiri solidnya toleransi antar umat beragama di Minut, terlebih khusus Desa Tontalete, Kecamatan Kema.

"Selain karena pdrkenan Tuhan yang maha pemgasih dan maha penyayang, semua ini terjadi berkat tenggang rasa tinggi yang terjalin antara satu sama lain dalam dinamika kehidupan sehati-hari, warga Tontalete," beber ASN senior dari Dinas Perhubungan Minut yang dipercayakan Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin Lotulung untuk ke-3 kalinya menjabat Hikumtua Desa Tontalete ini.

Lebih jauh diutarakan Stenly Sagay, untuk menjaga Kebhinekaan masyarakat multi etnis dan multi agama di Tontalete, pihaknya memberdayakan perangkat desa dari betbagai perwakilan agama.

"Kita beri mereka jabatan danntanggungjawab yang sama, tanpa ada kata perbedaan, sehingga perasaan sebagai warga Desa Tontalete Kecamatan Kema, sama, termasuk para Babinsa dan Babin Kamtibmas," pungkas Sagay. (Baker)






×
Berita Terbaru Update