Notification

×

Iklan

Gerah dengan Video Viral Camat kalawat, Aktivis Sumbang Jamu Tolak Angin ke Bawaslu Minut

Monday, September 4, 2023 | 22:38 WIB Last Updated 2023-09-06T05:44:02Z

Kehadiran aktivis dikantor Bawaslu Minut. Foto: Istimewa

MINUT, Komentar.co -
Video viral Camat Kalawat yang diduga kuat melakukan kampanye terbuka saat berada di dirumah duka warganya beberapa waktu lalu telah menuai pro-kontra diberbagai kalangan masyarakat Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara.

Diketahui, video viral dirumah duka ini adalah video life yang ditayang anak Almarhum sebagai kenangan terakhir ayahanda tercinta, namun akibat pidato 'bola panas' terduga Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap terkesan mengungkap kebesaran Partai PDIP yang seolah mengerdilkan aliran Agama GMIM, membuat Camat Kalawat Ferlie Indria Nassa turut berkampanye.

Semenjak video viral beredar di media sosial dan sudah memasuki hari ke sepuluh (10), terhitung sejak Sabtu (26/8/2023), namun tampak tak ada tindakan serius dari Badan Pengawan Pemilihan Umum (Bawaslu) Minut.

Untuk itu, hari Senin (4/9/2023), dua (2) aktivis senior Minahasa Utara William Simon Luntungan dan Norris Tirayoh pun menyambangi kantor Bawaslu Minahasa Utara (Minut).


Kehadirian dua aktivis yang dikenal vokal ini disambut Pimpinan Bawaslu Minut Ferdynand Bawengan didampingi Sekretaris Bawaslu Minut Mickael Poli.

Alhasil, kedatangan kedua orator handal ini di Kantor Bawaslu Minut menyita perhatian para wartawan.

William Luntungan membawa tiga (3) sachet Jamu Tolak Angin Sido Muncul, sedangkan Norris Tirayoh membawa gulungan pita polis line.

"Sebagai bukti dukungan masyarakat terhadap kinerja Bawaslu Minut terkait kasus video viral ini, agar Bawaslu Minut tidak masuk angin, makanya dengan ikhlas kami serahkan 3 sachet Jamu Tolak Angin ini," tutur Luntungan penuh sindiran.

Kalau Bawaslu berasumsi masih akan lakukan penyelidikan, kata William, itu sudah bukan bahasa yang elok, mengingat isi video itu, sudah sangat jelas.

"Anggaran yang dihibahkan oleh Pemda Minut, bukan kecil, sementara pelanggran fatal sudah didepan mata, jangan sampai Bawaslu pasif karena takut atau masuk angin. Kami pastikan, jika tak ada tidakan serius, kami akan lakukan upaya lain dalam kedatangan kami kedua kalinya," tutup Luntungan.


Sementara Norris Tirayoh secara simbolis mengikat pita polis line di dua tiang kantor Bawaslu Minut, menjelaskan jika Bawaslu masuk angin, kedatangan mereka kedua kalinya nanti, akan mempolis line kantor Bawaslu.

"Jujur, kami juga kasihan kepada rakyat yang mendukung parpol lain selain PDIP, sebab parpol pilihan mereka otomatis dirugikan oleh para juru kampanye. Dan, apa tindakan dari Gerindra, Demokrat, Golkar dan parpol lainya, bagaimana masyarakat mau bersimpati kalau PDIP sudah curi start, sementara para ketua DPC memilih bungkam," tukas Norris.

Kedua aktivis ini juga mengingatkan fungsi Bawaslu Minut agar tetap menjadi 'dokter' Pemilu yang sakit, demi kelangsungan Pemilu 2024 yang netral sesuai harapan seluruh rakyat Indonesia.

"Kami harap dalam waktu singkat sudah ada realisasi Bawaslu Minut untuk kasus memalukan ini. Sebab seharusnya sudah ada langkah dari Bawaslu Minut. Tapi sampai sekarang  sudah masuk hari ke 10, masyarakat belum lihat kejelasan,” sembur keduanya kompak.

Sementara Pimpinan Bawaslu Minut Ferdynand Bawengan selaku Pejabat Langsung Harian (PLH) Ketua Bawaslu Minut Rocky Marciano Ambar dan Waldy Mokodompit yang sedang menghadiri kegiatan Bawaslu RI di Bogor Jawa Barat, membantah kalau kasus tersebut hanya didiamkan pihaknya.

Menurut Bawengan, jejak video itu viral, pleno via online telah dilakukan. Karena dua pimpinan lainnya sedang berada di luar daerah. Proses ditindaklanjuti sesuai Perbawaslu 7 Tahun 2022, tentang Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum.

“Proses sementara berjalan, kami berupaya minggu ini sudah ada hasilnya. Para pihak akan dipanggil untuk klarifikasi. Hasilnya pasti akan kami umumkan,” tegasnya kala menerima aksi massa yang datang.

Lanjut Bawengan yang didampingi Sekretaris Bawaslu Mickael Poli jiga menampahkan, penanganan kasus tersebut, harus dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi kesalahan prosedur.

“Setelah investigasi, kami akan melihat aturan-aturan mana yang dilanggar dan sanksi seperti apa yang dapat diberikan. Untuk itu, kami memohon kesabaran. Yang pasti, kami serius melakukan penanganan. Tadi saja kami bersama pimpinan lainnya baru saja selesai membahas hal tersebut, dalam waktu singkat, rekan-rekan wartawan akan dapat infonya,” tandas pria yang juga akrab disapa Opo ini. (Baker)





×
Berita Terbaru Update