Tangka Pastikan Proses Pomal Pèlaku Kekerasan Terhadap Para Awak Kapal
Manado, Sulaweai Utara, Nasional - Sistem TNI tegas namun santun, diperlihatkan Landasan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado di Kelurahaan Kairagi, Kota Manado, ketika menerima unjuk rasa damai 300-an masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nusa Utara Bersatu, (AMSATU), menyampakian aspirasi terkait kasus penganiayaan beberapa Anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) di Pelabuhan Manado 4 Desember silam Senin (9/10/2013).
Ratusan massa Kawanua Nusa Utara bersatu ini disambut Pabanrem Kolonel FV Jacobus dengan meminta semua hadirin untuk saling jaga karena TNI AL juga adalah rakyat, dan fasilitas Lantamal VIII adalah hasil dari pajak rakyat.
"Silahkan menyampaikan orasi, karena aspirasi rakyat yang dituang dalam orasi, merupakan hak seluruh takyat Indonesia. Namun kami sangat berharap, supaya saudara-saudara sesama Nisa Utara, supaya tidak bertindak anarkis atau aksi berlebihan untik penyampaian aspirasinya," pinta perwira menengah berdarah Sitaro Nusa Utara ini.
Sekitar 25 menit masa diberi kesempatan berorasi secara tertib bergantian, walau markas TNI tidak diperbolehkan, namun itu adalah keputusan Dan Lantamal VIII Laksamana Pertaman (Laksma) TNI Nouldy J. Tangka, CHRMP sebagai bukti Lantamal VIII Manado perduli rakyat.
Massa geram dan tidak puas jika para pelaku penganiayaan terhadap 4 korban, tidak dproses. Decky Maskikit koordinator Partisipan masyarakat Nusa Utara, mengatakan, TNI AL adalah milik NKRI.
"Kami cinta TNI AL. Tapi kami minta proses hukum para oknum Pomal yang anarkis, sebab meteka telah menciderai nama baik TNI-AL dimata rakyat. Proses mereka sesuai hukum ywng berlaku di NKRI," tegas Wartawan senior Sulut ini.
Giliran keluarga isteri salah satu korban, Ibu July Takaliuang, mengatakan, tugas seorang Pomal atau Provost itu kan hanya sebatas menangkap maupun memproses hukum sesama anggotanya saja.
"Pomal atau Provost tidak boleh bertindak apalagi kelerasan kepada non anggota. Kenapa keluarga kami malah sianiaya bàgai binatang. Aapakah rakyat harus mengalami perlakuan tidak manusiawi seperti ke-4 saudara kami. Kami minta keadilan, secara transparan," sembur July.
Begitu pula Anggota DPD RI Abid Takalamingan putera Sangihe, kordinator Aliansi Masyarakat Nusa Utara Bersatu, (AMSATU), mewakili massa menuntut keadilan.
"Kami masyarakat Nusa Utara Bersatu siap memaafkan para Pomal berjjiwa setan. Tapi kami akan mengawal sampai negara memutuskan sanksi hukum terhadap mereka sampai tuntas," pintanya sembari membacakan permintaan massa:
1. Copot dan ganti Komandan Pomal,
2. Copot KSOP Pelabuhan Manado,
3. Pecat dan proses para aligator Pomal, 4. Pers buat berita berimbang dan sesuai fakta dilapangan.
Oleh Lantamal VIII, 12 perwakilan massa dipersilahkan bertatap langsing dengan Laksamana Pertama TNI Nouldy Jan Tangka, S.A.P., CHRMP selaku Komandan Lantamal VIII/Manado dan jajarannya.
Kurang-lebih satu jam, tatap muka terbatas itu selesai, selanjutnya, Dan Lantamal VIII, ke-12 perwakilan massa bersama isteri tercinta, Ketua Koordinator Cabang (Korcab) VIII Daerah Jalasenastri Armada (DJA) II Ny. Herny Nouldy Tangka, gelar jumpa PERS di depan kantor Pusat Lantamal VIII Manado.
"Saya sebagai orang Minahasa (Sulut) dan isteri saya orang Nusa Utara, adalah bagian dari saudara-saudara. Untuk itu, selaku pimpinan tertinggi disini, saya memastikan kalau masalah pemukulan anggota saya terhadap para awak kapal Sangihe 4 Oktober silam, prioritas diproses tuntas," ujar Tangka.
Lanjut Tangka, dirinya masih manusia biasa yang punya kekurangan. Diwiĺayah komando Lantamal VIII yqng dipimpin
Laksamana Pertaman (Laksma) TNI Nouldy J. Tangka, ada sekitar 1000 personil TNI AL.
"Dari 1000 ini memiliki watak dan karakter berbeda antara satu sama lain. Tak mungkin saya dapat mengontrol mereka semua. Nah, atas peristiwa tanggal 4 kemarin, saya sudah memberikan kontak Lantamal VIII. Bantu informasikan ke kami, jika ada anggotq kami yang bertugas diluar tupoksinya," pinta Danlantamal VIII.
Danlantamal VIII Laksamana Pertama (Laksma) TNI Nouldy J. Tangka, CHRMP., bersama Ketua Koordinator Cabang (Korcab) VIII Daerah Jalasenastri Armada (DJA) II Ny. Herny Nouldy Tangka, selanjutnya menemui ratusan massa, sembari menjelaskan, puncak dari tatap muka penyampaian aspirasi masyarakat Nusa Utara Bersatu.
"Para pelaku adalah prajurit muda yang belum matang dilapangan. Mereka akan kita proses sesuai hukum yang berlaku di NKRI ini. Saya adalah bagian dari kalian, saya anak Nusa Utara sampai akhir hayat saya. Tolong percaya kami, biarkan proses hukum berjalan. Tuhan Memberkati torang samua," tutup Ketua Koordinator Cabang (Korcab) VIII Daerah Jalasenastri Armada (DJA) II Ny. Herny Nouldy Tangka sambil mengusap airmata yang menetes dipipinya. (Baker)