Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Foto: Istimewa |
JATENG, Komentar.co - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mencetuskan salah satu program unggulan mereka yang notabene telah mulai Ganjar dikerjakan ketika menjabat Gubernur Jawa Tengah. Lulusan SMK pasti mendapatkan pekerjaan. Komitmen ini diucapkan secara tegas oleh Ganjar-Mahfud melalui program ‘SMK Gratis Lulus Langsung Kerja’.
Ketika berkampanye di Wonogiri, Jawa Tengah pada Jumat (29/12/2023) lalu, Ganjar membeberkan bahwasanya program ini akan membantu siswa banyak siswa yang notabene, mohon maaf harus jujur dikatakan, berasal dari keluarga kurang mampu. Ini merupakan perluasan program sekolah yang betul betul gratis. Jadi selain gratis, memastikan lulusan lulusan ini terserap lapangan kerja juga menjadi penting.
Turiman, yang bekerja sebagai penjaga makam, mengaku sangat bahagia ketika putranya bernama Sevolana Bondan Sirait lulus sebagai lulusan terbaik program SMK Gratis Jawa Tengah.
Diketahui, program sekolah Gratis ini, selain membantu keluarga, para siswa juga tidak yang bersekolah tidak perlu lagi membayar biaya pendidikan, bahkan biaya seperti seragam, makan dan asrama karena disediakan pemerintah. Jadi betul betul gratis.
"Semuanya gratis. Kalau tidak ada SMK Jawa Tengah, mungkin anak saya hanya lulus SMP," ucap salah satu orang tua di Jawa tengah, Turiman,usai menghadiri wisuda putranya, dalam program yang digagas dan dikerjakan calon Presiden RI nomor urut 3 ini, ketika mengemban amanah rakyat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Terkait lulusan SMK langsung kerja, dalam kampanyenya Ganjar pun detail membeberkan niatannya menasionalisasi proyek yang dikerjakannya ketika menjadi Gubernut itu.
“Ini adalah sekolah khusus untuk siswa dari keluarga tidak mampu yang memakai model asrama. Maka semua biaya keperluan hidup dan biaya keperluan belajar siswa akan ditanggung negara,” tambah Ganjar sembari memastikan lulusan SMK pasti mendapatkan pekerjaan karena akan bekerja sama dengan dunia industri.
"Kita kerjasamakan dengan dunia industri sehingga begitu lulus mereka langsung bekerja bahkan ada yang di luar negeri. Dengan gaji besar, anak-anak ini akhirnya bisa mengangkat ekonomi keluarganya lepas dari garis kemiskinan,” tegas Ganjar.
Ekonom INDEF, Andry Satrio Nugroho pun senada dengan Ganjar. Dia mengatakan bahwa pendidikan vokasi seperti SMK, penting rasanya untuk berhubungan dengan sektor industri. Menurutnya, sektor industri perlu didorong untuk mengikat kerja sama dengan sektor pendidikan.
“Kita harapkan apa yang di-provide oleh sektor pendidikan dalam hal ini tenaga kerja yang siap untuk bekerja itu bisa langsung terserap oleh industri. Kita ingin bahwa sektor industri bisa setidaknya memiliki investasi di sektor pendidikan,” ucap Nugroho.
“Nah ini yang menurut saya tantangan bagi masing-masing paslon, bagaimana agar sektor industri ini tidak berdiri sendiri, tidak ada link and match dengan sektor pendidikan yang ada,” tambahnya lagi.
Dalam hal ini, peran pemerintah mulai dari pusat hingga daerah menjadi sangat penting, sebagai fasilotator atau bahkan aktor utama penghubung tenaga kerja dengan industri. Ini perlu didorong betul.
“Harus ada peran pemerintah, bagaimana pemerintah juga bisa invest di sektor pendidikan, tetapi di saat bersama, tetapi di saat bersamaan dia juga menghubungkan dengan sektor industri yang ada,” tegasnya.(*/red)