Notification

×

Iklan

Netralitas TNI 'Digoyang', Kapuspen TNI: Rekaman Percakapan Tidak Bisa Dibuktikan Kebenarannya

Monday, January 15, 2024 | 05:08 WIB Last Updated 2024-01-15T17:21:11Z

VIRAL REKAMAN PERCAKAPAN FORKOPIMDA KABUPATEN BATU BARA

Foto: Istimewa


JAKARTA, Komentar.co - 
Pemilu Tahun 2024 kali ini cukup panas. Pasalnya, setelah kemarin ungkapan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo nyaris dipelesetkan dengan dugaan tidak netral, kali ini Netralitas Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang coba digoyang.

Beredar rekaman audio berisi percakapan antara sejumlah pejabat Kabupaten Batu Bara provinsi Sumatera Utara (Sumut) bersepakat untuk memenangkan Prabowo-Gibran yang dirangkum CNN Indonesia.

Menariknya kubu TNI juga, coba dipolemikkan oleh sejumlah pihak yang belum bisa disebutkan identitasnya.

Hal sakral ini sontak langsung ditampik kubu TNI. Panglima TNI melalui Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Nugraha R Gumilar, membantah ada rekaman audio diduga berisi percakapan antara Dandim, Bupati, Kapolres, dan Kajari Batubara, untuk bahu membahu memenangkan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.

Kapuspen menuturkan, Forkopimda Kabupaten Batu Bara tidak pernah menyampaikan ucapan sebagaimana rekaman percakapan yang jebol dan beredar di media sosial itu.

"Forkopimda Batubara tidak pernah menyampaikan sebagaimana percakapan yang viral di media sosial. Rekaman percakapan tersebut juga tidak bisa dibuktikan kebenarannya," kata Nugraha kepada CNNIndonesia.com, Minggu (14/01/2024).

Rekaman itu berisi percakapan dugaan konspirasi untuk mendukung calon presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

"Ya per kecamatan aja itu. Ya tambah-tambah lah, jadi untuk kepala desa, ini langsung aja kita diarahkan ke 02, judul yang pertama," kata suara dalam video itu.

"Tidak ada cerita lain, tidak ada cerita alasan apa pun, menangkan 02 di desa masing-masing," sambungnya.

Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajati Sumut) Idianto melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Yos A Tarigan memastikan bahwa video itu hoaks.

"Postingan di medsos itu dipastikan hoaks. Pimpinan sudah mengklarifikasi hal itu ke pak Kajari Batubara (Amru Siregar). Yang bersangkutan mengatakan, tidak tahu menahu tentang rekaman percakapan tersebut," ucapnya.

Kejaksaan Agung pun langsung klarifikasi. Mereka membantah percakapan yang diduga dilakukan oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Batubara, Sumatera Utara, Amru Siregar dengan Kapolres Batu Bara AKBP Taufiq Hidayat Thayeb mengenai kongkalikong dalam Pilpres 2024.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Ketut Sumedana mengatakan Amru tidak tahu menahu tentang rekaman percakapan yang viral di media sosial tersebut.

"Saya sudah klarifikasi langsung kepada Kajari Batu bara bahwa yang bersangkutan tidak tahu-menahu tentang rekaman percakapan tersebut, yang bersangkutan tidak pernah hadir atau kumpul-kumpul dengan Forkopimda terkait dengan pembicaraan yang beredar," tuturnya.

Ketut menyampaikan Jaksa Agung saat ini secara tegas memerintahkan Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumut untuk mengklarifikasi rekaman tersebut.

Jaksa Agung juga memerintahkan agar Kajati Sumut turut melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan pihak berwajib guna mencegah fitnah berkembang di tengah situasi politik saat ini.

"Kami menjaga netralitas sebagaimana himbauan Jaksa Agung, kalau diketemukan adanya tindakan yang memihak paslon akan ditindak tegas," ujarnya.

Pihak media sendiri sudah menghubungi Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho untuk meminta tanggapan. Namun belum ada respons hingga berita ini ditulis.

Sementara itu Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan suara dalam video viral itu bukan suara dari Kapolres Batubara maupun Forkopimda.

"Suara-suara itu bukan suara Kapolres atau Forkopimda. Nanti jam 1 kapolres, dandim, kajari akan prescon menjelaskan," terangnya.(*/Baker)





×
Berita Terbaru Update