Notification

×

Iklan

Steven Kandouw Ajak Jemaat Jaga Eksistensi GMIM

Wednesday, June 12, 2024 | 21:27 WIB Last Updated 2024-06-21T07:04:20Z
HUT ke- 193 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM

Ibadah Syukur HUT Ke- 193 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM Tahun 2024.


BITUNG, Komentar.co -
Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) merayakan ibadah syukur HUT ke-193 Pekabaran Injil (PI) dan Pendidikan Kristen GMIM Tahun 2024, di Stadion Duasudara Kota Bitung, Rabu (12/6/2024). 

Ibadah dipimpin Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, Pdt DR Hein Arina dengan dihadiri pengurus BPMS, Ketua-ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW), Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ), Pelayan Khusus (Pelsus) dan jemaat dari berbagai tempat serta tamu undangan. 


Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur (Wagub) provinsi Sulawesi Utara, Drs Steven Kandouw dalam sambutannya menyampaikan perayaan tahun 2024 ini dalam tuntunan Roh Kudus.

"Kita percaya pasti cuma campur tangan Tuhan sehingga kita merayakan perayaan HUT yang ke-193 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM," tukasnya.


Wagub Kandouw menuturkan saat ini bisa dibilang menjadi era keemasan GMIM di berbagai aspek.

"Baik aspek diakonia, marturia, dan koninonia, rasa-rasanya kita sudah on the track dan sudah melangkah jauh lebih baggus dari yang lalu-lalu," katanya.

Lanjut Wakil Ketua BPMS GMIM Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Diakonia ini, keberadaan GMIM menjadi kebanggaan bagi semua jemaat dan harus terus dijaga, dipeliharan dan dibimbing.


Karena belajar dari sejarah, pada masa lalu ada kerajaan di bawah pemerintahan Kristen yang bertahan selama ribuan tahun dengan umat dan gereja yang jauh lebih banyak dari GMIM. Namun akhirnya runtuh.

"Untuk itu GMIM boleh tegak tapi juga harus mampu menjaga kemampuan kita untuk hidup di tengah-tengah dunia ini, kemampuan kita beradaptasi dengan keadaan zaman, kita harus mampu berkelanjutan," ujar Kandouw merujuk pada keberadaan GMIM yang tersebar di tujuh Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara.


Lebih lanjut, orang nomor dua di Sulut ini menuturkan bagaimana pendidikan di Sulawesi Utara pernah menjadi primadona di masa lampau. Dimana dalam sejarah pendidikan di Indonesia pada zaman kolonial Belanda, Pemerintah waktu itu merekrut tenaga pendidik dari penduduk asli Indonesia.

"Di dalamnya merekarut ribuan tenaga pendidik dari tanah Minahasa di dalamnya orang-orang dari lingkungan GMIM yang dinilai sangat potensial," tukasnya sembari menambahkan di momentum perayaan HUT PI dan Pendidikan Kristen ini, kita dorong pendidikan GMIM semakin maju dan meningkat. (Advetorial)








×
Berita Terbaru Update