Notification

×

Iklan

Olly Dondokambey Terima Penghargaan Tokoh Pembangunan Daerah

Wednesday, September 11, 2024 | 12:58 WIB Last Updated 2024-09-11T05:01:29Z
Rio Dondokambey mewakili ayahnya Olly Dondokambey saat menerima penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024. Foto: Istimewa
 

JAKARTA, Komentar.co -
 Prof Dr (HC) Olly Dondokambey SE kembali meraih penghargaan sebagai salah satu tokoh berprestasi dibidang pembangunan daerah.

Penghargaan “Apresiasi Khusus Tokoh Pembangunan Daerah” diberikan oleh Tempo Media Group karena dedikasinya (Olly, red) atas sejumlah capaian pembangunan di provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Penghargaan diterima oleh putranya, Rio Dondokambey, BS, MM di Hotel Borobudur, Jakarta dalam acara Apresiasi Tokoh Indonesia 2024, Selasa (10/11/2024) malam.

Tempo mengakui Olly Dondokambey yang juga Gubernur Sulut ini berkontribusi memajukan Sulawesi Utara di bidang ekonomi, infrastruktur, dan kesejahteraan masyarakat.

Program pembangunan yang dicanangkan, seperti pariwisata dan ketahanan pangan, membawa perubahan besar bagi provinsi tersebut.

Rio Dondokambey berterima kasih kepada Tempo dan berjanji melanjutkan program-program ayahnya.

Penghargaan ini menunjukkan prestasi Sulawesi Utara di tingkat nasional di bawah kepemimpinan Olly Dondokambey yang diakui oleh tempo yang kritis.

Warga Sulut, Jefry, menganggap Olly Dondokambey sebagai pemimpin yang luar biasa.

“Media Tempo kritis terhadap pemerintah. Namun, ketika memberi apresiasi kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey, hal itu menunjukkan kehebatan Gubernur Sulut,” ujar Jefry.

Diketahui, apresiasi kepala daerah atau tokoh nasional sudah dilakukan Tempo secara berkala setidaknya 10 tahun terakhir bahkan lebih. Dua pekan lalu, Tempo bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri menggelar Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah 2024.

Penghargaan pada Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 kali ini dilakukan penilaian dengan memonitor lebih dari 4 juta data dari sekitar 22 ribu media, sejak awal 2024 hingga Agustus 2024.

Tempo kemudian mengekstraksi data riset tersebut berdasarkan nama daerah dan nama kepala daerah untuk mengetahui jumlah pemberitaan serta pemetaan isunya.

Kemudian menelaah sentimennya, yakni positif, negatif, atau netral. Selanjutnya dilakukan pengecekan melalui berbagai data sekunder, seperti data dari Badan Pusat Statistik, data Bank Indonesia, hingga Satu Data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB). (*/red)








×
Berita Terbaru Update