Ilustrasi |
SULUT, Komentar.co - Situasi pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) di Sulawesi Utara (Sulut) di ambang kekacauan besar. Kondisi ini ditengara dipicu kubu pasangan calon (Paslon) yang tidak memiliki elektabilitas menjelang Pilkada 27 November 2024.
Di level akar rumput beredar video sangat masif diduga perintah Aparat Penegak Hukum (APH) kepada Kapitalaung atau Hukum Tua/Kepala Desa agar memenangkan salah satu calon gubernur yang memilki data survei elektabilitas paling tiarap.
Bahkan diduga juga kondisi memilukan ini diikuti dengan pemanggilan puluhan pejabat daerah dengan alasan pemeriksaan anggaran 'ba-bi-bu' di Mapolda Sulut sejak 22 Oktober lalu hingga Jumat kemarin.
Menyadari proses Pilkada dan iklim demokrasi dalam kendali kubu tertentu yang meminjam tangan aparat penegak hukum, Direktorat Hukum & Advokasi Tim Kampanye SK-DT mengeluarkan seruan sebagai berikut;
Selamat pagi kepada seluruh rekan-rekan juang dan seluruh masyarakat Sulawesi Utara. Saat ini adalah H-30 menjelang pemilihan 27 November.
Pertama-tama tentunya kita mengucapkan Puji Syukur atas bimbingan Tuhan Yang Maha Kuasa atas perlindungan dan penyertaanNya kepada kita semua.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Sulawesi Utara yang luar biasa sepanjang perjalanan Pilkada sampai saat ini, sehingga Pasangan Calon Bapak Steven Kandouw dan Bapak Letjen Denny Tuejeh mengalami tren dukungan yang positif, yang terus mengalami kenaikan signifikan.
Tentunya itu tak lepas dari dedikasi dan kerja-kerja pemenangan di lapangan dari seluruh elemen pendukung, baik itu relawan, tim kampanye, parpol, orang perorangan, serta seluruh elemen pendukung lainnya.
Pada kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan beberapa hal terkait situasi terbaru yang kami dapati di lapangan. Disaat tren survei kita mengalami tren positif dengan kenaikan signifikan, kami mencatat adanya peningkatan tekanan dan intimidasi terhadap pendukung, relawan, serta tokoh masyarakat yang dengan tulus mendukung Paslon SKADT.
Bahkan, ada dugaan kuat bahwa tekanan ini melibatkan OKNUM APARAT PENEGAK HUKUM.X
KAMI TEGASKAN: INTIMIDASI INI TIDAK AKAN DIBIARKAN! Setiap warga negara memiliki hak untuk memilih dan mendukung sesuai hati nurani tanpa tekanan. Kami menyerukan kepada seluruh pendukung: jangan takut! Berdirilah dengan teguh dan yakinkan diri karena anda tidak sendirianx. Seluruh elemen pendukung, Tim Kampanye, berdiri di belakang Anda, dan memastikan bahwa hak-hak Anda terlindungi. Kami memahami bahwa situasi ini mungkin membuat sebagian dari anda khawatir, namun kami ingin menegaskan bahwa intimidasi hanya bisa berhasil jika kita membiarkannya. Jangan pernah gentar menghadapi tekanan apapun. Jangan biarkan siapapun mengancam atau mengganggu perjuangan kita.
Presiden Prabowo dalam pidatonya di Kongres PAN pada bulan Agustus dengan lantang menyebutkan tidak ada intervensi dalam Pilkada, Prabowo membebaskan pilihan untuk mendukung siapapun di Pilkada.
Senada dengan itu, Propam Polri di akhir September 2024 juga menyampaikan bahwa setiap anggota Polri untuk menjaga netralitas, dan akan dilakukan tindakan tegas apabila ditemukan fakta di lapangan ada anggota yang tidak menjaga netralitas dalam Pilkada.
Jangan sampai pesan Presiden dan Propam Polri tidak diindahkan oleh oknum-oknum yang ingin mencederai demokrasi di Bumi Nyiur Melambai
Menyikapi itu, tim hukum dan advokasi terus bergerak. Setiap dugaan kasus intimidasi yang dilaporkan akan segera ditindaklanjuti, dan akan diambil langkah hukum yang tegas untuk memastikan tidak ada satu pun hak demokrasi yang dilanggar.
Jika Anda merasa diintimidasi atau diancam, segera laporkan. Kami akan membuka layanan Call Center 24 jam, kami akan menempatkan tim pemantau di 171 Kecamatan, 1.839 Desa, bahkan di 4.401 TPS se-Provinsi Sulawesi Utara, untuk memastikan bahwa Pilkada berjalan dengan baik tanpa intervensi dan intimidasi, terutama dari oknum aparat. Kami akan memastikan seluruh stakeholder terkait berjalan sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
Rapat Direktorat Hukum dan Advokasi dilaksanakan hari ini. Langkah ini adalah bagian dari komitmen untuk melawan segala bentuk tekanan yang tidak sah serta untuk melindungi hak-hak seluruh pendukung.
Pesan kami jelas : Jangan pernah takut ! Mari kita terus berjuang, satukan kekuatan, dan yakinkan diri bahwa kemenangan kita semakin dekat. Sekali lagi jangan pernah takut. Bersama, kita akan melawan seluruh upaya intimidasi. Giatkan posko-posko pemenangan dan pemantau di setiap dusun lingkungan. Rekam seluruh kejadian yang mencurigakan dan laporkan. Bersama, kita akan memenangkan Sulawesi Utara. Terima kasih. (*/red)