Penatua Steven Kandouw saat mengikuti kegiatan lomba baca Mazmur seri B di Jemaat Karunia Sea. Foto: Istimewa |
MANADO, Komentar.co - Penatua (Pnt) Steven Kandouw, yang dikenal sebagai calon Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) dari PDI Perjuangan dengan nomor urut 3, kembali menunjukkan komitmennya kepada nilai-nilai spiritual dan gereja.
Di tengah kesibukannya dalam mengikuti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulut, Pnt Steven menyempatkan diri untuk turut serta dalam Lomba Baca Mazmur seri B, yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-62 Pria Kaum Bapak (PKB) Sinode GMIM di Jemaat Karunia Sea.
Pnt Steven Kandouw mewakili Jemaat GMIM Bukit Moria Rike. Ia tampil penuh khidmat saat membaca Mazmur Pasal 107 ayat 1-9, memperlihatkan kepiawaiannya dalam memahami dan menghayati kitab suci.
Sebelum memulai bacaannya, Steven Kandouw menundukkan kepala dan memberi hormat kepada juri dan para peserta, sebuah gestur yang menandakan rasa hormatnya terhadap seluruh pihak yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Dalam pembacaan Mazmur, Pnt Steven menyampaikan bagian kitab yang berbicara tentang kasih setia Tuhan dalam membebaskan umat-Nya dari berbagai penderitaan. Mazmur Pasal 107 ayat 1-9 menekankan pengakuan akan kebaikan Tuhan, yang selalu mendengar seruan umat-Nya dan mengulurkan tangan-Nya untuk menyelamatkan mereka dari kesesakan.
Pembacaan yang dilakukan dengan penuh penghayatan oleh Steven Kandouw mengundang perhatian para peserta dan juri. Meski berada dalam dinamika politik yang intens, kandouw tetap menampilkan sisi spiritualitasnya yang kuat. Ia memperlihatkan bahwa, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan sebagai calon gubernur, dedikasinya terhadap Tuhan dan gereja tetap menjadi prioritas utama.
Panggilan pelayanan Pnt Steven Kandouw dengan turut serta dalam lomba baca Mazmur di tengah kesibukan kampanye politiknya mendapat apresiasi dari banyak pihak. Sikapnya yang konsisten dalam menjalankan tugas-tugas gerejawi menjadi bukti nyata bahwa politik tidak menghalangi dirinya untuk tetap berakar pada nilai-nilai rohani.
“Ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sarana untuk memperkuat iman dan memperlihatkan bahwa di dalam Tuhan, kita menemukan kekuatan dan kebijaksanaan, baik dalam kehidupan pribadi, gerejawi, maupun dalam pelayanan publik,” ujar salah satu jemaat GMIM yang hadir menyaksikan perlombaan.
Bagi Steven Kandouw, partisipasinya dalam kegiatan keagamaan ini bukanlah hal baru. Sebagai seorang penatua yang aktif di jemaatnya, ia kerap terlibat dalam berbagai kegiatan pelayanan. Bahkan, di tengah sorotan politik yang kerap melekat padanya sebagai calon gubernur, Kandouw menunjukkan keseimbangan antara kehidupan spiritual dan pengabdiannya kepada masyarakat Sulawesi Utara.
Selain menunjukkan dedikasi spiritual, Steven Kandouw juga dikenal sebagai figur yang selalu menekankan pentingnya toleransi dan kedamaian antar umat beragama di Sulawesi Utara. Dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam kampanyenya sebagai calon gubernur, ia kerap mengajak masyarakat untuk terus menjaga keharmonisan dan kebersamaan, yang selama ini menjadi ciri khas masyarakat Sulut.
Partisipasinya dalam lomba baca Mazmur kali ini, menurut banyak pihak, merupakan perwujudan dari komitmennya untuk senantiasa membawa pesan-pesan perdamaian dan persatuan melalui berbagai platform, baik itu politik maupun keagamaan.
Dengan HUT ke-62 PKB Sinode GMIM sebagai momentum, Pnt Steven Kandouw tidak hanya memperlihatkan kedalaman spiritualnya, tetapi juga menggugah semangat komunitas gereja untuk terus aktif dalam bersaksi, bersekutu, dan melayani, sesuai dengan Tri Tugas Panggilan Gereja.
Sebagai figur yang dikenal berintegritas, keikutsertaannya dalam lomba ini kembali menegaskan posisinya sebagai pemimpin yang tidak hanya cakap dalam memimpin, tetapi juga teguh dalam iman, menjadi contoh bagi masyarakat Sulut yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari. (*/red)