Ketua Umum KONI Sulut, Steven Kandouw bersama Atlet Putri Cabor Hapkido Gloria Muntu. Foto: Istimewa |
SULUT, Komentar.co - Keberhasilan kontingen Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXI Aceh-Sumut 2024 dengan raihan 10 medali emas, 14 perak dan 18 perunggu menorehkan catatan sejarah selama keikutsertaan atlet-atlet asal Nyiur Melambai dalam ajang olahraga tingkat nasional ini.
Spirit kesuksesan ini pun mendorong Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Utara di bawah pimpinan Ketua Umum (Ketum) Drs Steven Kandouw mengambil langkah besar.
Tak tanggung-tanggung Ketum Steven Kandouw (SK) bersama jajarannya kini menjajaki menjadi tuan rumah PON ke XXIII Tahun 2032 nanti.
Pasalnya hingga saat ini belum diputuskan KONI pusat, daerah mana yang akan menjadi tuan rumah event empat tahunan itu setelah PON XXII di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2028 nanti.
Ketum Steven Kandouw pun melihat peluang Sulut menjadi tuan rumah PON setelah NTB-NTT.
"Peluang torang Sulut menjadi tuan rumah PON sangat besar. Karena di pulau Sulawesi terakhir melaksanakan PON pada tahun 1957 di Makassar Sulawesi Selatan. Sedangkan provinsi-provinsi lain yang berada di pulau Jawa, Kalimantan, Papua dan Sumatera sudah melaksanakan PON di era melanium hingga saat ini," ungkap Ketum Steven Kandouw.
"Kami pengurus KONI Sulut, sedang menjajaki untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah PON XXIII tahun 2032 nanti. Dan kami optimis melakukannya," tandas sosok yang juga Wakil Gubernur Sulut ini.
Menurutnya, ini baru dua provinsi yang mengajukan usulan secara resmi menjadi tuan rumah PON XXIII bersama, yakni Lampung dan Banten.
"Melihat pelaksanaan beberapa tuan rumah PON terakhir, yaitu Papua dan Papua Barat tahun 2020 dan Aceh-Medan tahun 2024, peluang kita menjadi tuan rumah PON bersama dengan provinsi yang ada di pulau Sulawesi, antara Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sultra bahkan Sulsel terbuka besar," terang Ketum Kandouw.
"Namun berkaca dari pelaksanaan PON sebelumnya, peluang terbesar torang bisa mengajukan tuan rumah PON bersama Provinsi Gorontalo, karena letak geografisnya," tutur mantan Ketua DPRD Sulut ini.
Ketum Kandouw sendiri optimis kans Sulut menjadi tuan rumah PON terbuka lebar dengan peran-peran figur yang berpengaruh di pusat.
"Faktor pak Presiden Prabowo yang ibunya asal Sulut dan pak Gubernur Olly Dondokambey yang punya komitmen membangun dan mengharumkan nama Sulut di pentas nasional menjadi modal utama Sulut menjadi tuan rumah PON 2032," kata Ketum Kandouw optimis.
Menurut Ketum Kandouw dengan Sulut menjadi tuan rumah PON akan memberikan multiplier effect pembangunan sarana dan prasarana olahraga di Sulut.
"Dengan menjadi tuan rumah PON, pemerintah pusat akan membangun sarana olahraga yang respresentatif di Sulut. Contohnya di Papua, Aceh dan Sumut dibangun venue-venue bahkan stadion olahraga respresentatif dengan standar internasional," ungkapnya.
"Intinya saya bersama pak Gubernur Olly ingin membangung fasilitas olahraga yang baik dan dapat digunakan masyarakat Sulut, baik untuk meriah prestasi maupun kebugaran, kesehatan hingga lifestyle saat ini," pungkas suami Dr Kartika Devi Kandouw MARS ini. (*/red)