Calon rektor Universitas Negeri Manado, Recky Harold Elby Sendouw, Ph.D. |
MINAHASA, Komentar.co - Universitas Negeri Manado (UNIMA) memasuki tahap akhir dalam menentukan Rektor baru untuk periode 2025-2029. Setelah melalui berbagai tahapan seleksi yang ketat, tiga (3) kandidat Rektor terbaik kini bersiap menghadapi tahap wawancara akhir di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek RI).
Ketiga kandidat yang masuk dalam tiga besar pada pemilihan rektor (Pilrek) tersebut adalah Prof. Dr. Josepf Philip Kambey, SE, E.Ak., MBA; Recky Harold Elby Sendouw, Ph.D dan Dr. Ignatius J.C. Tuerah, S.S., M.Pd.
Wawancara akhir ini dijadwalkan pada 30 Januari 2025, berdasarkan surat undangan resmi yang telah dikirimkan oleh kementerian kepada masing-masing Calon Rektor.
Wawancara ini menjadi momen penentu bagi para kandidat Rektor untuk memaparkan visi, misi, serta strategi pengembangan UNIMA di masa depan.
Salah satu calon rektor, Recky Harold Elby Sendouw, Ph.D, membenarkan adanya surat bersifat undangan dari Kementrian dan menyampaikan kesiapannya untuk mengikuti tahapan wawancara.
Sendouw mengatakan bahwa ia akan memaparkan pencapaiannya selama ini, terutama di Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) UNIMA, serta rencananya untuk membawa UNIMA menuju masa depan yang lebih baik.
“Saya siap menghadapi wawancara ini, dengan segala kemampuan Saya akan memaparkan apa yang telah saya lakukan di FISH, termasuk pengembangan pelayanan, peningkatan fasilitas, dan perluasan kerja sama internasional,” ujar Mener Recky via pesan singkat WhatsApp kepada sejumlah media, Minggu (26/01/2025).
Sendouw juga menyoroti pentingnya memperkuat kolaborasi global untuk meningkatkan daya saing UNIMA di tingkat internasional.
“Kerja sama internasional adalah salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di UNIMA. Saya ingin memastikan bahwa kita menjadi universitas yang terbuka dan inovatif,” ujar Dekan yang telah berhasil membawa FISH terakreditasi Unggul.
Tahapan wawancara di kementerian ini menjadi peluang terakhir bagi ketiga kandidat untuk meyakinkan pihak kementerian terkait kapasitas dan visi mereka.
Berbagai aspek, seperti kepemimpinan, inovasi, dan kemampuan membangun hubungan internasional, akan menjadi poin penilaian utama dalam proses ini.
Proses pemilihan rektor UNIMA kali ini mendapatkan perhatian besar dari civitas akademika. Banyak yang berharap rektor terpilih nantinya mampu membawa perubahan signifikan, baik dalam hal kualitas pendidikan, pengembangan riset, maupun peningkatan reputasi UNIMA di tingkat nasional dan internasional.
“Kami berharap siapa pun yang terpilih nanti bisa membawa UNIMA lebih maju dan mampu bersaing di era global,” ungkap salah satu dosen UNIMA. (*/Roni)