Notification

×

Iklan

Steven Liow: Ide Brilian Pak Gubernur Tambah Bandara, Bukan Pindahkan Bandara Sam Ratulangi

Thursday, March 27, 2025 | 14:10 WIB Last Updated 2025-03-27T06:10:21Z
Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulut Tahun 2025-2029 di Hotel Peninsula, Kota Manado, Selasa (25/03/2025). Foto: Istimewa


SULUT, Komentar.co -
Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Drs Steven Liow menjelaskan maksud penyampaian Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI Pur Yulius Selvanus SE terkait bandara.

Liouw menegaskan bahwa yang Gubernur katakan adalah menambah bandara di Lembeh. Bukan pindahkan Bandara Sam Ratulangi ke Lembeh.

"Bapak Gubernur menyampaikan, ada ide menambah bandara yang bisa didarati pesawat berbadan lebar.  Lokasinya di Lembeh. Bukan memindahkan Bandara Sam Ratulangi," tegas Liow.

"Untuk Bandara Sam Ratulangi Manado menurut Pak Gubernur, akan terus dioptimalkan untuk sarana  vital perhubungan udara dalam memajukan pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara," sambungnya.

Penambahan bandara dikarenakan saat ini Bandara Sam Ratulangi terkendala dalam perluasan untuk melayani penerbangan pesawat berbadan lebar. Ini jelas menjadi penghambat bagi program pemerintah dalam menggenjot sektor pariwisata untuk peningkatan perekonomian rakyat.

"Hal ini pun disadari betul oleh Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE yang punya ide brilian untuk menambah bandara  representatif internasional di Sulut selain Bandara Sam Ratulangi yang sudah ada," jelas Kadis Kominfo Steven Liow.

Sebelumnya Gubernur Sulut Yulius Selvanus memberikan arahan dalam Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulut Tahun 2025-2029 di Hotel Peninsula, Kota Manado, Selasa (25/03/2025).

Menurut Gubernur Yulius, untuk mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Bumi Nyiur Melambai, perlu adanya bandara yang bisa melayani pesawat Airbus dan Boeing  berkapasitas besar.

Pesawat berbadan lebar seperti Airbus A380-800 menjadi pesawat berbadan lebar terpopuler/paling banyak digunakan oleh maskapai penerbangan di seluruh dunia.

Airbus A380-800 merupakan pesawat berpenumpang 500 orang yang banyak dioperasikan oleh negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.

Begitu juga pesawat jenis Boeing 747, 777, 787, dan dreamlifter. Khusus Boeing 747 diistilahkan sebagai “Jumbo Jet”, diperuntukan untuk mengangkut penumpang dengan kapasitas 550-660 penumpang.

"Pesawat berbadan lebar ini tidak bisa mendarat di Bandara Sam Ratulangi karena landasan pacunya tidak cukup. Runway Bandara Internasional Sam Ratulangi tidak bisa lagi diperpanjang. Karena terhalang Gunung  dan pemu pemukiman warga," katanya.

Diungkapkan juga oleh Gubernur, akan membangun jembatan penghubung antara Kota Bitung dan Pulau Lembeh.

Menurutnya, rencana strategis tersebut pernah disentil saat melakukan diskusi dengan Gubernur Sulut periode sebelumnya, Olly Dondokambey, untuk jadikan Sulut sebagai gateway ekspor impor.

Selain jembatan penghubung, sebut Gubernur, Pulau Lembeh bakal dibangun bandara untuk boeing jenis pesawat berkapasitas besar.

“Pembangunan jembatan Pulau Lembeh, kemudian saya diskusi dengan Pak Olly Bandara Sam Ratulangi ini belum bisa didaratin pesawat berbadan besar. Bukan dipindahkan, bandara untuk pesawat berbadan besar akan dibangun di sana,” ungkapnya.

Diketahui, dalam pembahasan RPJMD, Gubernur Yulius memaparkan 8 misi dan 45 program. Pemaparan program dan misi tersebut tidak lepas daripada pedoman saat melakukan kampanye di Pilkada 2024 lalu bersama Wakil Gubernur, J Victor Mailangkay.

Top eksekutif Sulut ini menuturkan RPJMD Sulut harus mengacu pada RPJMN tahun 2025-2029 oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Di situ termuat adopsi daripada misi 8 Asta Cita dan 17 program prioritas Presiden Prabowo. (*/red)




×
Berita Terbaru Update